Tanggal 2 Oktober lalu menjadi momen berharga bagi tim Koffiku. Kami berkesempatan untuk berbagi wawasan dan pengalaman dengan mahasiswa semester awal IBM Regular Class, Universitas Ciputra Surabaya. Dalam kesempatan itu, kami membahas konsep “Bird in Hand”, sebuah prinsip berpikir yang sederhana namun sangat relevan untuk siapa pun yang ingin memulai perjalanan baru, baik dalam bisnis, karier, maupun pengembangan diri.

Melihat Potensi yang Sudah Dimiliki

Sering kali, kita mengira bahwa untuk memulai sesuatu, kita harus memiliki semua hal yang sempurna terlebih dahulu: modal besar, tim ideal, atau rencana yang matang. Namun, kenyataannya, banyak hal besar justru berawal dari langkah kecil yang dilakukan dengan tekun. Konsep Bird in Hand mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang sudah kita miliki, bukan apa yang belum ada. Setiap orang punya potensi berbeda: ada yang punya kemampuan komunikasi yang kuat, ada yang punya jejaring luas, ada yang jeli melihat peluang di sekitar. Semua itu adalah modal kecil yang bisa diberdayakan jika kita mau melangkah. Dalam sesi diskusi bersama mahasiswa, tim Koffiku mendorong mereka untuk mulai mengenali “aset” yang mereka punya. Misalnya, kemampuan bercerita yang bisa dikembangkan menjadi strategi branding, atau relasi kecil di lingkungan kampus yang bisa menjadi mitra pertama dalam proyek. Hal-hal sederhana seperti itu sering kali dianggap remeh, padahal justru menjadi langkah awal yang menentukan arah besar di masa depan.

Tidak Harus Sempurna untuk Memulai

Salah satu kesalahan umum banyak orang adalah menunggu semuanya siap. Menunggu waktu, menunggu pengalaman, menunggu keberanian. Padahal, kesempatan tidak selalu datang dua kali. Kita bisa belajar dari banyak kisah sukses, baik dari dunia bisnis maupun kehidupan pribadi bahwa mereka yang berhasil bukan karena memulai dengan sempurna, tetapi karena berani memulai lebih dulu. Koffiku sendiri lahir dari prinsip itu. Kami tidak menunggu punya pabrik besar atau ratusan varian produk untuk mulai berbagi tentang kopi. Kami mulai dari satu hal sederhana: menghadirkan kopi hitam tanpa ampas yang praktis dan aman untuk semua kalangan, termasuk mereka yang punya masalah maag atau gula darah. Dari langkah kecil itu, perlahan-lahan tumbuh ke arah yang lebih besar dan perjalanan itu terus berlanjut.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Pesan ini juga relevan untuk para mahasiswa yang baru menapaki dunia perkuliahan. Tidak perlu menunggu lulus untuk berkarya. Tidak harus menunggu “siap” untuk mencoba hal baru. Setiap langkah kecil, entah itu ikut organisasi, belajar hal baru, atau mulai proyek kecil bersama teman, adalah bagian dari proses membangun diri. Di akhir sesi, tim Koffiku menegaskan satu pesan yang menjadi nilai dasar kami : “Jangan menunggu sempurna untuk mulai, tetapi mulailah dari langkah kecil yang kita bisa, dan jangan takut gagal.” Karena pada akhirnya, keberanian untuk mulai jauh lebih berarti daripada kesempurnaan yang tidak pernah diwujudkan. Seperti yang pernah disampaikan oleh Ir. Ciputra, “Entrepreneur sejati itu jatuh 10 kali, bangkit 11 kali.” Pesan ini mengingatkan bahwa kegagalan bukan akhir dari perjalanan, melainkan bagian penting dari proses tumbuh. Sama seperti secangkir kopi hitam yang hangat, langkah kecil hari ini mungkin terasa sederhana, tapi jika dinikmati dengan niat dan konsistensi, ia bisa menjadi awal dari perjalanan besar yang berharga.