Pernah dengar anggapan bahwa kopi instan tanpa ampas pasti lebih bersih dan lebih praktis? Nggak salah sih. Tapi juga nggak sepenuhnya benar. Di balik kemudahan menyeduh kopi tanpa ampas, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian: proses pembuatannya. Apakah benar-benar dari ekstrak kopi murni? Atau justru banyak ‘tambahan tersembunyi’ yang bikin rasanya nggak lagi asli? Fakta di industri kopi instan cukup mencengangkan. Banyak produk yang mengklaim sebagai kopi hitam tanpa ampas, namun kalau dicek lebih dalam, ternyata lebih banyak isinya filler daripada kopi itu sendiri. Filler ini bisa berupa maltodextrin, tepung jagung, bahkan perisa buatan yang berfungsi meniru aroma dan rasa kopi. Efeknya memang instan, rasanya bisa manis, teksturnya halus, dan mudah larut. Tapi pertanyaannya: masihkah itu bisa disebut kopi?
Maltodextrin misalnya, adalah bahan yang sering digunakan di industri makanan untuk memberikan body dan volume pada produk. Dalam kopi instan, fungsinya mirip: menambah isi, memperhalus tekstur, dan membantu larut lebih cepat. Sayangnya, bahan ini tidak memiliki cita rasa kopi. Jadi, meskipun tampilannya tampak seperti kopi hitam pekat tanpa ampas, isinya bisa jadi lebih mirip minuman berpemanis rasa kopi ketimbang ekstrak kopi sesungguhnya.
Padahal kopi yang baik harusnya datang dari biji kopi asli yang melalui proses panjang mulai dari pasca panen, penyangraian, penggilingan, hingga ekstraksi. Lalu hasil ekstrak murni itu dikeringkan menjadi bubuk instan lewat metode spray drying. Di sinilah kita bisa membedakan mana kopi instan yang benar-benar murni dan mana yang ‘curang’ secara halus. Kopi murni hasil spray drying tidak membutuhkan filler untuk mempertebal rasa atau meniru aroma. Rasanya sudah cukup kompleks karena berasal dari ekstrak kopi asli. Apalagi jika diproses lanjut menjadi agglomerated coffee, bentuknya jadi lebih menarik seperti granule kecil, cepat larut, dan tetap tanpa ampas, tanpa bahan tambahan. Sayangnya, banyak orang tertipu oleh kesan instan dan praktis. Mereka berpikir semua kopi tanpa ampas pasti sama, padahal cara kerjanya sangat berbeda. Ada yang benar-benar mempertahankan keaslian biji kopi, dan ada juga yang sengaja menambahkan bahan lain demi efisiensi produksi dan keuntungan yang lebih besar.
Jadi, kalau kamu peduli dengan rasa, kualitas, dan apa yang masuk ke dalam tubuhmu setiap hari, jangan langsung percaya dengan label “kopi hitam tanpa ampas”. Baca komposisinya. Pahami prosesnya. Cari tahu apakah benar itu kopi murni atau hanya minuman rasa kopi. Karena pada akhirnya, kopi yang baik itu bukan cuma soal bebas ampas, tapi juga soal jujur dari prosesnya. Dan disinilah kopi seperti Koffiku hadir sebagai pembeda. Kami tidak menggunakan filler, tidak ada maltodextrin, tidak ada perisa buatan. Hanya 100 persen ekstrak kopi murni, hasil dari proses alami, dari petani hingga menjadi bubuk instan siap seduh. Kamu bisa menikmati kopi hitam tanpa ampas, tanpa rasa palsu, dan tanpa kompromi terhadap keaslian rasa. Kopi tanpa ampas itu memang praktis. Tapi kopi tanpa ampas dan tanpa tipu-tipu, itulah yang layak kamu nikmati setiap hari.